ADAB MEMOTONG KUKU

Memotong kuku merupakan amalan yang sangat dianjurkan dalam Islam. ia termasuk sunnah Rasulullah SAW. Dalam sebuah riwayat ari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda,"Lima perkara yang termasuk fitrah, yaitu mencukur bulu kemaluan, berkhitan, memotong kumis, mencabut bulu ketiak dan memotong kuku." (Riwayat Bukhari dan Muslim). Berkaitan dengan memotong kuku, ada beberapa adab yang harus diperhatikan, di antaranya :


Pertama, memulai dari tangan kanan atau kaki kanan, lalu tangan kiri atau kaki kiri.
Mendahulukan yang kanan merupakan perbuatan yang disenangi Rasulullah SAW. Aisyah berkata, "Dahulu Rasulullah sangat senang mendahulukan sisi yang kanan dalam  memakai sandal, bersisir, bersuci, dan dalam semua urusannya (yang baik)."  (Riwayat Bukhari dan Muslim).

Kedua, memotong kuku sebelum shalat jumat
Dalam mazhab Imam Syafi'i dianjurkan memotong kuku sebelum mengerjakan solat jumat. Hal ini didasarkan pada sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Abu Said al-Khudri dan Abu Hurairah, "Siapa saja yang mandi pada hari jumat, memotong kuku, memakai wangi-wangian (jika memilikinya), dan memakai pakaian yang terbaik kemudian keluar rumah sehingga sampai ke masjid, dia tidak melangkahi (menerobos masuk) orang-orang yang telah bershaf, kemudian dia mengerjkan solat apa saja (solat sunah), dan dia diam ketika imam berkhutbah dan tidak berkata-kata sehingga selesai mengerjakan solat, maka jadilah penebus dosa di antara Jumat itu dan Jumat sebelumnya." (Riwayat Ahmad). 

Ketiga, tidak lebih dari empat puluh hari.
Anas bin Malik mengatakan, “Telah ditentukan waktu kepada kami memotong kumis, memotong kuku, mencabut bulu ketiak dan mencukur bulu ari-ari agar kami tidak membiarkannya lebih dari empat puluh malam.” (Riwayat Muslim)

Keempat, menggunakan alat pemotong kuku atau gunting.
Mazhab Imam hanafi berpendapat bahwa memotong kuku sebaiknya menggunakan alat yang telah ditentukan. Makruh memotong kuku dengan menggunakan gigi karena bisa menyebabkan penyakit kusta.

Kelima, membersihkan dengan air seteleh memotong kuku.
Hal ini dimaksudkan agar kondisi tangan atau kaki menjadi bersih, shingga jika ada sesuatu yang menempel dibagian kuku yang tak terpotong, maka tidak menyebabkan penyakit.


Keenam, menanam atau mengubur potongan kuku.
Sebagaimana telah disebutkan dalam kitab Fath al-Bari, Ibnu ‘Umar menanam atau mengubur potongan kuku setelah selesai memotong kuku.



Walaupun tidak ada hadis sahih berkenaan persoalan memotong kuku dan boleh memotong kuku tanpa mengikut hari-hari tertentu. Tetapi, pada hari Senin, Kamis dan Jumaat adalah hari yang diutamakan untuk melakukan ibadat sunat. Oleh yang demikian, sunat memotong kuku pada hari-hari tersebut.

Jadi, potong kuku bukan sembarang potong tapi ada kaedahnya. Walaupun ia hanya kuku tapi ia adalah sebahagian dari badan kita yang perlu kita hormati. Misalnya, potong kuku ada adabnya selain ikut hari, kita juga perlu buang kuku tu pada tempat yang tidak kotor sebagaimana yang diajarkan, alangkah baiknya jika buang ke tanah kerana kita juga adalah unsur tanah, Bukannya tong sampah sekalipun tong sampah itu bersih.

Mulakan potong kuku itu mulai dengan Bismillah dan selawat Nabi dan potong mulai jari telunjuk sebelah kanan sampai habis tangan kanan, kemudian jari kelingking sebelah kiri sampai ibu jari tangan kiri dan Last sekali ibu jari tangan kanan.

Kalau kaki pula, mulakan dengan jari kelingking kaki kanan sampai kelingking kaki kiri. Itulah cara memotong kuku cara Islam ( sunnah ) yang paling kuat dipegang selama ini walaupun ada banyak khilafnya.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS